Media Tanam Hidroponik: Vermikulit

Vermikulit merupakan sejenis mineral mika yang "mengembang" setelah mengalami proses pemanasan hingga 2000 derajat F. Pemanasan dengan suhu super tinggi itu otomatis menjadi jaminan sterilnya vermikulit. Teksturnya seperti sponge alias busa. Bobotnya yang ringan memudahkan dalam hal pengangkutan. Satu kaki kubik hanya 6-10 pound.

Jenisnya ada yang kasar dan halus dengan ukuran diameter 0,75-5 mm. Untuk pembibitan, vermikulit ukuran partikel 1-2 mm atau 0,75-1 mm yang digunakan. Kemampuannya memegang air lebih tinggi dibandingkan perlite hingga 3-4 galon per kaki kubik. Itu sebabnya, vermikulit banyak digunakan di daerah beriklim panas atau bisa menguntungkan ketika tanaman tumbuh di musim kering. Namun, sebaliknya, dalam situasi cuaca lembab, kemampuannya memegang air menjadi bumerang. Dalam pemakaiannya, vermikulit kerap dicampr dengan perlite untuk menambah aerasi dan drainase terutama ketika media terlalu banyak menyimpan air. Adapun kekurangan lainnya yakni pada pemakaian pertama, vermikulit bersifat steril tetapi setelah beberapa kali pakai, ia perlu disterilkan dan itu agak sulit. Berikut ini wujud media tanam vermikulit:



Pilihan media tanam lainnya adalah coco grow:



Apabila tertarik mencoba coco gro, bisa dengan membuka halaman berikut:
http://hidroponikshop.com/coco-grow/

Sumber Informasi:
-http://pseno.hr/wp-content/gallery/vermikulit/vermikulit_super_fina_struktura_05-15mm.jpg
- www.hidroponikshop.com
-https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZpDqmoOe60vO7BcdgKxZgs2pP7jgei2Niwgi8auKHJlWDa6cNmcXTIEklFzRqpEdb-TpvD_ufC7BXlbz-oj4vkTBsLwpJPH2Ym7J9PxGbVedPHwrSXYQxDvPb7hDrBDYczmYlxOCExuUZ/s1600/b613b63b4248c65be3ad8b293c004a16.jpg

Media Tanam Hidroponik: Pasir


Pasir merupakan salah satu media tanam hidroponik yang sering dijumpai di wilayah Timur Tengah  dan Afrika Utara. Pasir memiliki ukuran butiran, warna, dan bentuk beragam. Berdasarkan ukuran partikelnya, pasir dibagi menjadi beberapa kelompok: kerikil lembut (2 mm), pasir sangat kasar (1,0-2,0 mm), pasir kasar (0,5-1,0 mm), pasir medium (0,25-0,5 mm), pasir lembut (0,1-0,25 mm), dan pasir sangat lembut (0,05-0,1 mm). Penggunaan pasir relatif kurang populer di kalangan pekebun hidroponik komersial di wilayah Eropa. Jenis tanmaan yang bisa dibudidayakan dengan menggunakan media tanam pasir diantaranya: kubis, mentimun, terong, selada, okra, tomat, dan turnip.

Pasir yang digunakan berupa pasir pantai yang telah "dicuci" untuk mengurangi kelebihan kadar garam. Pasir sangat mudah meneruskan air. Sifat itu menguntungkan akar dalam mendapatkan asupan nutrisi. Ketika tersiram larutan nutrisi, pasir meneruskannya hingga memungkinkan seluruh zona akar mendapatkannya. Dibandingkan kerikil, pasir dalam hal itu lebih unggul. Terlebih lagi pada skala komersial dimana operasional teknik hidroponik menggunakan tenaga listrik. Saat listrik mati, media pasir dapat menunda kematian tanaman lebih lama dibanding kerikil.

Biasanya pasir digunakan dalam hidroponik sistem run to waste karena sterilisasi pasir membutuhkan waktu lama dan risiko menyumbat saluran lebih tinggi dibandingkan kerikil, hal tersebut dapat diuntungkan dengan sistem run to waste dimana nutrisi tidak dialirkan kembali ke tanaman. Bila digunakan dalam sistem tertutup (nutrisi disirkulasikan), penularan Jamur akan berkembang cepat. Kelemahan lainnya, pasir kerap tercampur dengan pecahan kerang yang mengandung mineral kapur serta terkontaminasi bahan organik.

Perbandingan dengan media tanam rockwool, media tanam yang sangat identik dengan hidroponik.


Sumber Informasi:
-http://caratanam.com/tanaman/wp-content/uploads/2015/11/Media-Tanam-dari-Pasir.jpg
- My Trubus

Tray Semai dan Manfaatnya Bagi Hidroponik


Tray semai bisa digunakan untuk berbagai media tanam, termasuk media tanam rockwool. Tray semai memudahkan dalam tahapan penyemaian benih. Beberapa kelebihan menggunakan tray semai digunakan sebagai wadah semai benih diantaranya:
  1. Benih yang disemai dengan menggunakan wadah tray semai dapat dilihat persentase daya tumbuhnya.
  2. Dapat menyesuaikan dengan lubang tanam yang sudah dibuat. Jumlah lubang tray semai yang digunakan sebagai wadah semai, itulah prakira jumlah tanaman yang akan disemai lalu ditanam.
  3. Mudah dalam mengontrol kelembaban media tanam persemaian. Sehingga calon bibit akan lebih sehat dan persentase kehidupan benih yang tumbuh lebih besar.
  4. Memudahkan dalam menaruh di berbagai tempat, tentunya di tempat yang terkena sinar matahari.
Media tanam yang sering digunakan dalam menyemai dengan wadah tray semai adalah coco peat, arang sekam, coco grow (campuran arang sekam+coco peat), rockwool, dan media tanam lainnya.

Adapun jika tertarik menggunakan tray semai sebagai wadah semai adalah dengan membuka halaman berikut ini:

Sedangkan bagi yang membutuhkan media tanam rockwool dan coco grow:

Sumber Informasi:

Solusi Bertanam Hidroponik Berbagai Sistem


Bertanam dengan teknik hidroponik memiliki beberapa keunggulan dan kekurangan pada tiap-tiap sistemnya. Berikut ini kekurangan, kelebihan beserta solusi yang dapat menjadi fokus saat melakukan budidaya tanaman secara hidroponik:

1. Nutrient Film Technique (NFT). Keunggulan: Mudah mengendalikan perakaran tanaman, kebutuhan air terpenuhi dengan baik, keseragaman nutrisi dan tingkat konsentrasi larutan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dapat disesuaikan dengan umur dan jenis tanaman, tanaman dapat diusahakan beberapa kali dengan periode tanam yang pendek. Kekurangan: Investasi dan biaya perawatan yang mahal, sangat tergantung listrik, penularan penyakit ke tanaman lain sangat cepat. SOLUSI: Pengamatan hama dan penyakit harus dilakukan secara intensif terutama ketika musim hujan. Penyiapan mesin genset untuk mengantisipasi listrik mati.

2. NFT tanpa Greenhouse. Keunggulan: Menghemat biaya pembuatan green house. Kekurangan: Rentan hama dan penyakit, sangat tergantung listrik. SOLUSI: Pengendalian hama dan penyakit yang superintensif, menanam tanaman atraktan. Penyediaan mesn genset untuk mengantisipasi listrik padam.

3. Aeroponik atau pengabutan. Keunggulan: Tanaman mendapat pasokan air, oksigen, dan nutrisi secara berkala. Lebih menghemat air dan nutrisi. Tanaman lebih mudah menyerap nutrisi karena berukuran molekul kecil. Kekurangan: Investasi mahal dan sangat tergantung listrik. SOLUSI: Penyediaan genset dan pompa cadangan.

4. Substrat atau Drip Irrigation. Keunggulan: Tanaman mendapat pasokan air dan nutrisi secara berkala. Lebih menghemat air dan nutrisi karena diberikan sedikit demi sedikit. Biaya yang diperlukan relatif murah. Kekurangan: Oksigen di area perakaran sedikit jika media terlalu padat. Nutrisi dan air banyak "hilang" terserap tanaman, tertahan media, dan menguap. SOLUSI: Pemilihan media tanam yang tepat seperti arang sekam murni atau dikombinasikan dengan serbuk sabut kelapa. Pengontrolan aliran air dan nutrisi pada selang.

5. Floating hydroponic system (FHS) rakit apung. Keunggulan: Tanaman mendapat pasokan air dan nutrisi secara terus-menerus. Lebih menghemat air dan nutrisi. Mempermudah perawatan karena kita tidak perlu melakukan penyiraman. Biaya cukup murah. Kekurangan: Oksigen susah didapatkan tanaman tanpa bantuan alat seperti aerator pump. Akar tanaman akan lebih rentan busuk. SOLUSI: Memasang aerator pump atau pelepas udara di dalam air.

6. Wick system atau sistem sumbu. Keunggulan: Mudah dalam membuat instalasinya, cocokuntuk hidroponik pemula dan pehobi. Kekurangan: Nutrisi dan oksigen cepat mengendap atau sulit terserap karena air tidak bergerak. SOLUSI: Sering "mengucek" nutrisi minimal sehari 2-3 kali agar nutrisi mudah terserap tanaman dan oksigen tersirkulasi.




Sumber Informasi:
- Trubus 529


Dapatkan PROMO GEMPARIN (Get Parcel Dari Checkin)

Promo Checkin Dapat Parcel Berupa 2 pack benih GRATIS !!!!
Bagaimana cara mengikuti promo ini?
  • Anda cukup datang ke toko kami di Jabung RT 01/38 Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta.
  • Lakukan check in di media sosial Hidroponik Shop (Facebook/Twitter/Instagram)
Benih Sudah Disediakan, Anda Tinggal Pilih Jenis Benihnya Saja.
NB:
  • Promo berlaku untuk siapa saja.
  • Periode Promo: Selamanya.

Tips Jitu Bertanam Hidroponik di Berbagai Skala


Bertanam dengan teknik apapun seperti organik, konvensional, dan hidroponik, pasti akan menemui hambatan atau kendala dijalan. Melakukan budidaya tanaman dengan teknik hidroponik juga akan menemui beberapa hambatan yang akan ditemui sepanjang jalan, hal tersebut harus digarisbawahi sebagai poin darurat yang harus selalu diingat dan diperhatikan:
1. Pemadaman Listrik:
Aliran air dan nutrisi mengandalkan pompa listrik. Jika listrik padam, aliran nutrisi terhenti.
Gunakan potongan rockwool berukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm. Saat pompa nutrisi tidak bekerja karena kehilangan daya listrik, air dan nutrisi yang tersisa di rockwool membuat tanaman mampu bertahan 2-3 jam.

2. Daun Rusak:
Suhu tinggi pada siang hari memanaskan permukaan tutup talang/ pipa. Akibatnya sayuran yang menempel rusak dan gosong. Kerusakan lain akibat serangan ulat/ cendawan.
Sayuran gosong terjadi di hidroponik tanpa naungan akibat intensitas sinar matahari berlebih. Pasang jaring peneduh yang mengurangi 60% intensitas sinar. Jaring itu bongkar pasang. Saat cuaca redup jaring dibuka kembali agar pertumbuhan tanaman tidak terhambat.

3. Konsentrasi Larutan Nutrisi:
Hujan mengubah konsentrasi larutan nutrisi. Air hujan kadang mengandung asam akibat polusi. Jika air hujan masuk tandon, pekebun mesti membuang semua dan membuat larutan nutrisi baru. Jika tidak, kandungan nutrisi tidak mencukupi kebutuhan sehingga tanaman layu.
Pasang keran untuk menutup aliran balik air hujan dari meja tanam ke tandon air. Saat hujan turun, keran ditutup. Ketika hujan berakhir, air dari meja tanam dibuang lalu air dan tandon nutrisi dialirkan kembali ke meja tanam.

4. Debit Air:
Budidaya hidroponik mensyaratkan debit air yang tepat. Debit air kurang membuat tanaman layu, terlalu tinggi, boros listrik.
Gunakan pompa berkekuatan ¾ PK atau sekitar 500 watt. Debit aliran mencapai 1 liter per detik untuk 20 meja. Cara lain alirkan 2 liter nutrisi per detik dengan pompa 1 PK (750 watt) untuk rumah tanam seluas masing-masing 500 m2.

5. Pasokan Benih dan Nurisi:
Menjelang hari besar seperti Idul Fitri, kebutuhan sayuran hidroponik melejit. Demi permintaan, biasanya akan kerepotan dalam menanggulangi permintaan yang membeludak tersebut.
Siapkan cadangan stok benih, nutrisi, dan rockwool untuk memenuhi kebutuhan 3 bulan mendatang.

Cadangan perlengkapan hidroponik bisa didapatkan pada halaman berikut ini:

Sumber Informasi:
Trubus 530

Tips Mutakhir Panen Sayur dari Halaman Rumah


Banyak yang meragukan bahwa lahan sempit dapat memproduksi tanaman dengan kualitas dan kualitas yang baik. padahal, hal tersebut bisa disebabkan kurangnya membaca, mempelajari, dan mulai mencoba bertanam, serta jam terbang pelaku tanam yang belum lama. Faktor niat yang kurang juga mempengaruhi produksi tanamn yang maksimal.

Lahan atau halaman rumah yang terbatas bisa dimanfaatkan untuk bertanam dengan hasil yang maksimal dengan memanfaatkan pipa untuk budidaya sayuran hidroponik, meski terdapat beberapa kekurangan, kelemhanan tersebut mudah diatasi sehingga kalah dengan kelebihan dan manfaat-manfaat lainnya yang didapatkan dengan bertanam dengan pipa.

Penggunaan pipa identik dengan bertanam hidroponik dengan sistem NFT dan DFT. Apabila tidak ingin khawatir dengan ketersediaan oksigen, pelaku tanam dapat menggunakan sistem NFT dalam bertanam. Sistem NFT yang tersirkulasi secara terus-menerus memberikan pasokan oksigen yang baik untuk tanaman. Tapi, bagi yang takut dengan pompa nutrisi mati karena tegangan listrik yang semisal tiba-tiba mati dengan waktu yang lama, bisa menggunakan hidroponik sistem DFT. Ketersediaan air pada sistem DFT yakni tegenang dengan cukup tinggi.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan pipa dalam bertanam hidroponik adalah melakukan pembersihan instalasi pipa setelah panen selesai. Untuk penanaman selanjutnya wadah penanaman harus bebas dari lumut dan akar yang putus. Jika tidak dibersihkan maka aliran nutrisi akan terhambat.

Sebagai penunjang lancarnya irigasi nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman, diperlukan selang penyalur nutrisi yang tidak mudah berlumut, yakni selang HDPE 5 mm atau HDPE 7 mm. Lumut dapat tumbuh jika beberapa unsur pendukung tersedia. Unsur yang mendukung tumbuh dan berkembangnya lumut adalah cahaya matahari, air, nutrisi, dan CO2. Dan lumut tidak bisa hidup jika salah satu unsur itu tidak terpenuhi. Sehingga penggunaan selang HDPE dapat membantu enggannya lumut tumbuh, selang hitam tidak tembus cahaya dan tidak bisa ditempeli. Yang terpenting adalah MELAKUKAN PENGECEKAN SECARA RUTIN, mulai dari tanaman, pH dan ppm nutrisi, pipa/ talang instalasi, selang-selang irigasi, pompa, adanya hama, dan aspek-aspek penunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman dapat baik secara kualitas dan kuantitas.

Selang HDPE pada Manifold


Selang HDPE pada Talang


Selang HDPE pada Pipa


Alamat jika tertarik membeli selang HDPE adalah sebagai berikut:

Sumber Informasi:
- Trubus 547

Sistem Akuaponik: Lele dengan Sayuran Daun dan Sayuran Buah



Akuaponik by Irukawa Elisa. Instagram: aquaphonik_mulyo
Akuaponik by Irukawa Elisa. Instagram: aquaphonik_mulyo
Akuaponik by Irukawa Elisa. Instagram: aquaphonik_mulyo

Banyak pelaku tanam akuaponik yang masih kebingungan bagaimana mengatasi kebutuhan nutrisi tanaman yang berasal dari limbah ikan. Limbah ikan yang tidak berimbang justru akan membuat tanaman menjadi layu hingga mati. Tidak hanya itu, kolam ikan yang tidak menyediakan oksigen bagi ikan, juga akan mengakibatkan ikan sang pahlawan meregang nyawa. Kunci sukses berakuaponik adalah kombinasi ikan dan sayuran yang tepat. Perlu dibangun instalasi yang tepat sehingga sirkulasi nutrisi bagi tanaman dan kebutuhan hidup ikan dalam tersedia secara maksimal dan adil.

Ikan Lele sebagai contoh ikan yang cocok dikombinasikan dengan sayuran daun dan sayuran buah. Ikan lele tergolong hewan karnivora. Bahan makanan hewan karnivora berupa daging yang banyak mengandung unsur nitrogen dan fosfor. Kedua unsur tersebut dibutuhkan tanaman untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan sehingga dapat menghasilkan hasil produksi yang maksimal. Lele juga memiliki usus pendek sehingga senyawa nitrogen dan fosfor lebih banyak terbuang. Kelebihan lain, ikan lele memiliki pergerakan vertikal dari atas ke bawah, hal tersebut mempercepat pengadukan atau pelarutan senyawa di dalam air.

Contoh perbandingan yang dapat diaplikasikan dlam berakuaponik ikan lele dan tanaman adalah 1 ikan lele untuk 1 tanaman. Sementara sayuran buah seperti cabai, tomat, terong, rasio 10 ikan lele untuk 1 tanaman.

Adapun media tanam yang bisa dipakai dalam bertanam akuaponik adalah rockwool, coco grow, hidroton, dan media tanam lainnya. Bisa dengan menggunakan flanel sebagai sumbu yang membantu nutrisi dapat terserap dengan baik oleh tanaman, bisa juga tidak pakai, disesuaikan dengan istalasi yang dirancang dan dibuat oleh pelaku tanam.

Sebagai referensi sistem hidroponik lainnya, silahkan membuka halaman berikut ini:
  1. http://hidroponikshop.com/blog/hidroponik-sistem-nft-dan-dft/
  2. http://hidroponikshop.com/blog/hidroponik-sistem-dutch-bucket/
  3. http://hidroponikshop.com/blog/hidroponik-sistem-fertigasi/
  4. http://hidroponikshop.com/blog/hidroponik-sistem-floating-raft-atau-rakit-apung/
  5. http://hidroponikshop.com/blog/hidroponik-sistem-wick-atau-sumbu/
  6. http://hidroponikshop.com/blog/macam-macam-sistem-hidroponik/
Sumber Informasi:
- Trubus 549
- http://www.greenschool.org/weekly-newsletter/content/30-dec-07-2014/07-aquaponic-workshop/02.jpg

Hama Tanaman Hidroponik

Tidak hanya teknik bertanam konvensional dan organik saja yang terkadang kedatangan tamu tidak diundang, yakni OPT/ Organisme Penggagnggu Tanaman yang terdiri dari Hama, Gulma, Dan Penyakit. Bertanam dengan teknik hidroponik juga bisa kedatangan tamu tidak diinginkan. Dikarenakan sayuran hasil tanam hidroponik dengan teknik yang baik dan benar menghasilkan panenan segar, renyah, dan sehat, maka hama suka sekali curi-curi bagian tanaman yang juga dikonsumsi kita sebagai pelaku tanam dan penikmat tanaman. OPT jenis hama yang sering menyerang tanaman:
Belalang
Tikus
Kutu Apis
Semut
Thrips
Kutu Kebul




Sumber Informasi:
- Trubus Edisi 535
- My Trubus
- Bertanam Sayuran Hidroponik Ala Paktani Hydrofarm
-http://riesalam.com/wp-content/uploads/2015/06/Penyakit-akibat-tikus-di-rumah.jpg
http://www.taniorganik.com/wp-content/uploads/2013/04/aphid.jpg
-http://www.ngasih.com/wp-content/uploads/2014/08/semut-rangrang-membuat-sarang-pada-tanaman-pohon-mangga.jpg
- http://mrec.ifas.ufl.edu/lso/images/Thrips/thrips3.jpg
-https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHE2W-lkOFWMTE9jaTej41O8NiSsjwJWYM7oQPWzsrIo1xkDJghu_SUzkyC94P6Pv8xu9e6Odjn9VejmdkPqqNOR8C-DfG9x20pvQwikGw5ekbICRiFYL0DXsjSHlLI_sf9N1UPBxf-a0/s1600/kutu+kebul.jpg

Si Cantik Tatsoi Pagoda Hidroponik: Sistem NFT


Tatsoi Pagoda merupakan tanaman yang bisa ditanam dengan berbagai macam teknik bertanam. Salah satu teknik bertanam yang bisa dipalikasikan untuk bertanam tatsoi pagoda adalah hidroponik sistem NFT. Hal tersebut dikarenakan banyak pelaku hidroponik industri memakai sistem NFT dalam budidaya tanaman pagoda. Aliran nutrisi pada sistem membuktikan kecocokan pada pertumbuhan tanaman pagoda. DAN YANG TIDAK KALAH PENTING adalah nutrisi yang diberikan secara tepat dan berimbang. Nutrisi yang diberikan khusus untuk Hidroponik Sayuran Daun dengan kandungan nutrisi makro dan nutrisi mikro.

Nutrisi AB Mix yang bisa menjadi referensi adalah sebagai berikut:


Jika tertarik, berbagai jenis nutrisi hidroponik bisa didapatkan di halmaan berikut ini:
http://hidroponikshop.com/category/peralatan-hidroponik/nutrisi-hidroponik/

Dan apabila tertarik untuk menanam tatsoi pagoda, berikut ini referensi pembelian benihnya:
http://hidroponikshop.com/?s=tatsoi+pagoda

Sumber Informasi:
- Trubus Edisi 535
- My Trubus
- Bertanam Sayuran Hidroponik Ala Paktani Hydrofarm

Pindah Tanam Yang Baik dan Benar: Hidroponik sistem NFT, DFT, Rakit Apung, Wick, dan Dutch Bucket



Langkah cepat menumbuhkan si kecil:
  1. Potong rockwool yang sudah ditumbuhi tanaman 4-5 helai daun hasil semaian (yang sudah cukup umur untuk ditanam). Tumbuhnya daun dengan jumlah tersebut tegantung pada tiap-tiap tanaman, serta tergantung pada pelaku tanam. Jam terbang biasanya mempengaruhi keberhasilan semai benih sampai dengan tanaman siap untuk dipanen. Apabila baru sekali semai tapi ingin berhasil tumbuh 100%, biasanya hanya terjadi pada beberapa orang saja.
  2. Susun rockwool di dalam baki, hal tersebut memudahkan dalam memindahkan ke net pot yang sudah  dan atau bisa juga belum disusun pada instalasi. Tahapan ini juga sekaligus mensortasi tanaman mana saja yang tidak berhasil atau berkemungkinan untuk tidak dapat tumbuh dengan baik.
  3. Setelah itu, masukan masing-masing tanaman ke dalam net pot yang sudah diberi kain flanel sebagai sumbu. Flanel membantu tanaman menyerap air nutrisi dengan baik. Disarankan kain flanel dipasang dengan benar, karena apabila tidak benar, tanaman tidak akan menerima nutrisi dan akhirnya akan layu hingga mati.
Sumber Informasi:
- Trubus Edisi 535
- My Trubus
- Bertanam Sayuran Hidroponik Ala Paktani Hydrofarm